el-samsi-logo
Edit Content
elsamsi log

Media ini dihidupi oleh jaringan peneliti dan pemerhati kajian ekonomi syariah serta para santri pegiat Bahtsul Masail dan Komunitas Kajian Fikih Terapan (KFT)

Anda Ingin Donasi ?

BRI – 7415-010-0539-9535 [SAMSUDIN]
– Peruntukan Donasi untuk Komunitas eL-Samsi : Sharia’s Transaction Watch

Bank Jatim: 0362227321 [SAMSUDIN]
– Peruntukan Donasi untuk Pengembangan “Perpustakaan Santri Mahasiswa” Pondok Pesantren Hasan Jufri Putri – P. Bawean, Sangkapura, Kabupaten Gresik, 61181

Hubungi Kami :

Jpg 20220326 082425 0000

Aplikasi facebook sering disebut oleh para netizen sebagai salah satu aplikasi yang yang sudah mengadopsi teknologi metaverse. Benarkah anggapan ini? 

Akhir-akhir ini jika kita membahas metaverse, maka yang terbayang dalam benak netizen adalah facebook. Ya, facebook sudah memproklamirkan diri sebagai perusahaan metaverse. Tidak hanya sekedar memproklamirkan diri, bahkan nama facebook sendiri sudah diganti menjadi Meta. 

Tidak berhenti sampai di situ, Mark Zuckerberg rupanya sudah mengalihkan nama saham faccebook yang sbelumnya berlabel FB, berubah menjadi MVRS. Yang terpenting lagi, adalah saham MVRS ini sudah terlisting di bursa saham. 

Benarkah facebook sudah Metaverse? 

Inilah masalah yang kita bahas saat ini. Ketika kita berselancar di FB, whatsapp, instagram, semua tampilan ketiga teknologi ini, ya hanya itu-itu saja. Tidak ada perbedaan antara Facebook generasi lama dengan Metaverse yang digaungkan selama ini. Apalagi whatsapp dan instagram. Tidak ada perbedaan satupun. Mahu berselancar di whatsapp, juga tetap harus lewat tulisan dan repot mengetik, bukan? Mengakses instagram, juga harus lewat aplikasi dan mengunggah fotonya tak memiliki fitur yang berbeda dengan fitur lama sebelum di akuisisi oleh Mr Mark Zuckerberg.

Padahal, janji dari penerapan teknologi metaverse adalah adanya manusia avatar, bisa berkumpul dalam satu ruang yang disebut ruang meta, berinteraksi dengan pengguna lain yang juga memakai facebook, dan lain sebagainya. Apakah metaverse ini hanya sekedar jargon saja untuk menambah daya unduh aplikasi saja? Semua hal ini belum dirasakan oleh para pengguna facebook dan kedua aplikasi yang turut diakuisisi oleh Mark Zuckerberg itu. 

Padahal, janji dari penerapan teknologi metaverse adalah adanya manusia avatar, bisa berkumpul dalam satu ruang yang disebut ruang meta, berinteraksi dengan pengguna lain yang juga memakai facebook, dan lain sebagainya. Apakah metaverse ini hanya sekedar jargon saja untuk menambah daya unduh aplikasi saja?

eL-samsi.com

Apa sih Metaverse?

Sesuai dengan namanya, bahwa Metaverse berasal dari kata meta yang berarti melampaui. Verse sendiri memiliki arti alam. Jadi, metaverse adalah melampaui alam, yaitu alam fisik dan alam virtual. 

Dengan pengenalan brand meta, Mark Zuckerberg sebenarnya ingin membangun suatu dunia berbasis hologram yang memungkinkan penggunanya berinteraksi layaknya di dunia nyata. Dunia ini kemudian disebutnya sebagai metaverse, atau teleportasi. 

Tiga fitur pendukung utama metaverse, adalah panggilan audio, panggilan video dan avatar. Facebook memang sudah memiliki ini. Keberadaan Avatar juga sudah dimiliki sebagai bagian dari fiturnya. 

Tapi, semuanya masih ada dalam bentuk visual 2 dimensi, bukan? Sementara yang dimaksud dengan hologram, adalah makhluk 5 dimensi ditambah dengan adanya ruang gerak dan waktu. Lalu di mana posisi hologram pada metaversenya facebook? Jawabnya sebenarnya singkat. Belum ada. 

Dengan demikian, apakah facebook sudah benar-benar mengadopsi teknologi metaverse? Jawabnya adalah belum. Setidaknya, ini berlaku untuk detik dan jam kini lho, ya? Nggak tahu kalau di masa yang akan datang. 

Ditulis oleh: Muhammad Syamsudin (Peneliti eL-Samsi)

Infografis:

Infografis Metaverse

Muhammad Syamsudin
Direktur eL-Samsi, Peneliti Bidang Ekonomi Syariah Aswaja NU Center PWNU Jawa Timur, Wakil Sekretaris Bidang Maudluiyah PW LBMNU Jawa Timur, Wakil Rais Syuriyah PCNU Bawean, Wakil Ketua Majelis Ekonomi Syariah (MES) PD DMI Kabupaten Gresik

Tinggalkan Balasan

Skip to content