Harian Berita Antara
Dilansir oleh Antara (20/2/2022), PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP), bagian dari perusahaan Grup Salim, telah menimbun minyyak goreng di Gudang penyimpanan yang berlokasi di Deli Serdang, Sumatera Utara dengan total 1,1 juta kg minyak goreng,
Dalih dari PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP) selaku anak usaha PT Indofood Sukses Makmur Tbk adalah minyak goreng yang disimpan itu adalah pesanan dan akan didistribusikan ke pelanggan dalam beberapa hari ke depan. SIMP mengatakan, hasil pabrik diprioritaskan untuk menemuhi kebutuhan minyak goreng untuk pabrik mie instan grup perusahaan yang tersebar di seluruh Indonesia, termasuk di Deli Serdang. Hal ini demi memastikan kebutuhan pangan tersedia suplainya dengan baik.
Minyak goreng yang ditimbun tersebut berasal dari hasil produksi pabrik Lubuk Pakam. Menurutnya, kebutuhan minyak goreng untuk pabrik mie instan indofood per bulannya adalah sebesar 2.500 ton per bulan, khususnya di pabrik yang berlokasi di Sumatera.
Namun, kapasitas produksi pabrik satu ini diakui sebagai 550 ribu karton per bulan dalam bentuk produk kemasan 1 sampai dengan 2 liter. Sasaran distribusi dari produk ini adalah distributor dan pasar modern di Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Sumatera Selatan dan Jambi. Artinya, belum sampai ke wilayah Jawa, yang total penduduk 1 propinsinya saja lebih banyak dibanding total penduduk Pulau Sumatera.
Penting untuk diketahui bahwa data ini adalah berdasarkan data Tim Satgas Pangan dari hasil penelusurannya ke Gudang Produsen Minyak Goreng di Deli Serdang. Total temuan itu adalah 1,3 juta liter minyak goreng yang ditimbun.
IDNTimes
Berita lain datang dari IDNTimes yang melaporkan bahwa pada Tanggal 20/2/2022, telah ditemukan penimbunan minyak goreng di gudang produsen wilayah Deli Serdang pula, dengan kapasitas penimbunan sebesar 1,1 juta kilogram minyak goreng. Temuan ini merupakan hasil penelusuran Tim Satgas Pangan dan diperiksa oleh Polda Sumatera Utara. Tercatat bahwa produk kemasan yang ditimbun adalah minyak goreng merek Parveen sebanyak 1.121 kotak, kemudian di gudang kedua merek Parveen sebanyak 1.184 kotak, dan minyak goreng Bimoli sebanyak 25.361 kotak. Berdasarkan hasil interogasi didapati bahwa pihak gudang tidak bisa menjawab pertanyaan Satgas mengenai sejak kapan minyak goreng itu ada di sana.
Okezone
Seperti dilansir oleh Okezone (2/3/2022), Kementerian Perdagangan (Kemendag) melaporkan bahwa kelangkaan minyak goreng yang terjadi di pasar tradisional maupun modern, adalah disebabkan adanya sejumlah oknum penimbun dan bukan karena kurang pasokan dari produsen Crude Palm Oil/CPO. Para oknum ini tidak mendistribusikan stok mereka ke pasaran.
Masih menurut data Kemendag, para produsen CPO sudah memenuhi komitmen stock produksi minyak goreng dalam negeri sebesar 351 juta liter selama 14 hari. Sementara itu, data kebutuhan minyak goreng nasional per bulan berkisar antara 279 sampai 300 juta liter. Dengan demikian, seharusnya terdapat stock melimpah minyak goreng di dalam negeri.
Data Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU)
Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) melaporkan bahwa harga minyak goreng di Indonesia tidak mengikuti harga minyak sawit mentah atau CPO internasional. Harga CPO internasional cenderung bersifat fluktuatif, tergantung pada pasokan dan permintaan. Sementara harga “minyak goreng nasional cenderung dalam tren naik dalam jangka waktu yang panjang tanpa ada penurunan.”
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.