Deskripsi Masalah
Dilansir dari finance.detik.com bahwa baru-baru ini, Singapura, lewat Singapore Food Agency (SFA), telah memberikan izin kepada sebuah perusahaan asal San Francisco Eat Just Inc untuk menjual daging ayam hasil budidaya in vitro (secara laboratorium) di negaranya. Atas prakarsa ini, maka secara tidak langsung telah menempatkan negara itu sebagai negara pertama di dunia yang memberikan izin produksi terhadap daging ayam in vitro dengan memanfaatkan peran bioteknologi.
Menurut sejumlah laporan yang dilansir di berbagai media, budidaya daging ayam yang dilakukan oleh perusahaan Eat Just dengan memanfaatkan teknik kultur jaringan. Caranya, mereka mengambil sampel berupa sel ayam tanpa perlu menyembelih satu ekor ayam pun.
Selanjutnya sel itu dibiakkan dalam sebuah bioreaktor (semacam laboratorium) yaitu sebuah alat di mana akan terjadi reaksi biologis yang membentuk daging ayam. Harian BBC menyampaikan laporan, bahwa ayam – yang selnya digunakan – masih hidup, dan berkeliaran di sebuah peternakan tidak jauh dari laboratorium.
Harian Straith Time, sebagaimana dikutip oleh media Tajuk, menyebutkan bahwa teknologi yang dipergunakan untuk memproduksi tersebut, adalah memanfaatkan peran teknologi kultur sel hewan (meet culture).
Perusahaan itu mengklaim produk itu memiliki kandungan protein tinggi dan mengandung kaya sumber mineral.
Untuk saat ini, dengan pusat manufaktur di Singapura dan California Utara, perusahaan hanya memiliki persetujuan untuk menjual daging di Singapura, tetapi berharap dapat memperluas penjualan daging hasil budidaya ke AS dan Eropa Barat. Termasuk juga mendistribusikan daging sapi hasil budidayanya.
Tahun ini, terlepas dari gejolak ekonomi global akibat pandemi COVID-19. Startup protein nabati, Impossible Foods, mendapatkan sekitar setengah miliar dolar dana segar yang sebagian besar berasal dari investor kelas atas di Asia.
Ini menandakan bahwa, secara tidak langsung, Indonesia merupakan salah satu negara yang berada di kawasan Asia sehingga masuk menjadi target pemasaran produk kultur jaringan tersebut.
Sudah barang tentu hal ini akan menjadi masalah, disebabkan Indonesia merupakan negara yang mayoritas penduduknya terdiri dari beragama Islam.
Di dalam Islam berlaku ketentuan mengenai hewan yang halal untuk diikonsumsi, khususnya bila hal itu terdiri dari hewan ayam, kambing, sapi atau onta. Hewan-hewan ini semuanya harus melalui proses penyembelihan.
Pertanyaannya:
Bagaimanakah hukum daging ayam hasil kultur jaringan sebagaimana yang dimaksud di atas menurut syariat?
Jawaban
Hukumnya adalah haram
Penjelasan
Sel merupakan satuan terkecil penyusun makhluk hidup. Ia merupakan penyusun jaringan tubuh makhluk hidup dan pembentuk organ. Oleh karena itu, bila sel yang dibudidayakan itu diambil dari tubuh ayam yang masih hidup, maka status sel adalah menempati maqam organ yang terpotong dari tubuh hewan yang masih hidup, sehingga berstatus bangkai. Hukum memakan bangkai, adalah haram secara nash.
Download Hasil Keputusan:
RUJUKAN:
Landasan mengenai Kehalalan Daging
َQ.S. Al-Maidah: 3
حُرِّمَتْ عَلَيْكُمُ الْمَيْتَةُ وَالْدَّمُ وَلَحْمُ الْخِنْزِيرِ وَمَا أُهِلَّ لِغَيْرِ اللّهِ بِهِ وَالْمُنْخَنِقَةُ وَالْمَوْقُوذَةُ وَالْمُتَرَدِّيَةُ وَالنَّطِيحَةُ وَمَا أَكَلَ السَّبُعُ إِلاَّ مَا ذَكَّيْتُمْ وَمَا ذُبِحَ عَلَى النُّصُبِ
متن أبي شجاع : 42
وذكاة الجنين بذكاة أمه إلا أن يوجد حيا فيذكى وما قطع من حي فهو ميت
المجموع شرح المهذب: 562/2
العضو المنفصل من حيوان حي كألية الشاة وسنام البعير وذنب البقرة والأذن واليد وغير ذلك نجس بالإجماع ومما يستدل به من السنة حديث أبي واقد الليثى رضي الله عنه قال: قدم النبي صلى الله عليه وسلم المدينة وهم يحبون أسنمة الابل ويقطعون أليات الغنم فقال (ما تقطع من البهيمة وهي حية فهو ميتة) رواه أبو داود والترمذي وغيرهما وهذا لفظ الترمذي قال الترمذي حديث حسن قال والعمل على هذا عند أهل العلم وأما العضو المبان من السمك والجراد والادمي كيده ورجله وظفره ومشيمة الآدمي ففيها كلها وجهان أصحهما طهارتها وهو الذى صححه الخراسانيون كميتاتها
والثانى :نجاستها وإنما يحكم بطهارة الجملة لحرمتها وبهذا قطع العراقيون أو جمهورهم في يد الآدمي وسائر أعضائه وتكرر نقل القاضى أبى الطيب الاتفاق على نجاسة يد السارق وغيره إذا قطعت أو سقطت ونقل القاضي أيضا الاتفاق علي نجاسة مشيمة الآدمي والصحيح الطهارة كما ذكرناه وأما مشيمة غير الآدمى فنجسة بلا خلاف كما في سائر أجزائه المنفصلة في حياته والله أعلم
المغني لابن قدامة:
وإن قطع من الحيوان شيء، وفيه حياة مستقرة ، فهو ميتة ؛ لما روى أبو واقد ، قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : { ما قطع من البهيمة ، وهي حية ، فهو ميتة }
Maraji’ tentang Status Hidupnya Sel
شرح مختصر الخراقي (10/6)
وكذلك آنية عظام الميتة” وهذا قول الجمهور، نجاسة عظام الميتة قول الجمهور، وأنها تحلها الحياة كسائر أجزاء الميتة {قَالَ مَنْ يُحْيِي الْعِظَامَ وَهِيَ رَمِيمٌ} [(78) سورة يس] دل على أنها … ، الذي يقبل الحياة يقبل الموت، وأما بالنسبة للشعر وهو يتأثر بالحياة، وينمو بالحياة، وينحسر نموه بعد الموت إلا أن نموه كنمو النبات، وليس من قبيل نمو الحيوان، بدليل أن الحيوان لا يتألم إذا جز، فدل على أنه غير مرتبط بحياة الحيوان من حيث الألم؛ لأن الإحساس يدل على أن هذا الجزء حي، الشعر لا يتأثر الحيوان بجزه، إذاً هو حي باعتبار أنه نامٍ من جهة، ولا يشبه حياته حياة الحيوان، وإنما أقرب ما يكون إلى حياة النبات، ويمكن أن يستعمل في مثل هذا قياس الشبه، الشعر الحي ينمو، والحيوان الحي ينمو، والنبات الحي ينمو، فهل حياة الشعر مثل حياة النبات، أو مثل حياة الحيوان؟ أقرب ما يكون إلى حياة النبات، فيلحق بأقرب الأصلين شبهاً.